MeetUp di bulan Mei ini bertempat di Burger King, Sarinah. Tema "United We Learn" menjadi gambaran suasana MeetUp yang berdurasi 2 jam ini. Pertemuan kami diawali dengan bertambahnya anggota baru di MeetUp kami yang berdatangan. Sharing dimulai dari diskusi dari Desman, dosen di Binus dan Theresia Ansi, lulusan kimia yang memulai Start Up di bidang kimia juga. Disini kami membagikan pengalaman mengikuti beberapa Course di Coursera bertemakan "Entrepreneurship" seperti: - What's Your Big Idea-(University North Carolina) - Introduction to Marketing (Wharton School) - Developing Innovative Ideas for New Companies: The First Step in Entrepreneurship (Maryland) dan masih banyak course di bidang Entrepreneurship yang dapat diikuti disini: https://www.coursera.org/courses?orderby=upcoming&cats=economics,business Dilanjutkan dengan sharing dari salah satu rekan baru yang merupakan lulusan dari Sastra Rusia, yang mengambil s2 di bidang Komputer Eswitha Fadzilah yang membagikan pengalaman course: "Programming Mobile Applications for Android Handheld Systems" (https://www.coursera.org/course/android) Diskusi ini berlanjut dengan sharing Jefferson Setiawan, mahasiswa semester 6 jurusan Teknik Informatika UKRIDA yang merupakan Google Student Ambassador 2013. Mengemban tugas sebagai Google Student Ambassador ternyata membawa Jefferson pada pengalaman belajar mengadakan banyak pelatihan dan training. Lebih serunya lagi, salah satu pelatihan yang diadakan Jefferson terinspirasi salah satu course di Coursera yaitu "Programming Mobile Applications for Android Handheld System." yang juga diikuti Eswitha F. & Jonathan N. yang tertarik di bidang IT. Disinilah kesempatan berdiskusi antar pakar ups pembelajar IT dimulai. Berbagai diskusi mulai dari bahasa Rusia eh bahasa pemrogramman dilakukan para pembelajar IT ini. Kembali pada workshop yang diadakan Jefferson di kampusnya, dengan motivasi dan semangat untuk membuat workshop/pelatihan pemrograman di kampusnya, ia bertekad memahami hingga mencatat bahan-bahan course agar dapat mengajarkannya kembali di workshop. Semangat berbagi yang luar biasa. Apa yang ia pelajari, juga ia berikan kembali kepada mahasiswa di kampusnya. Hingga kini, ia masih mengadakan workshop yang diberi nama "Android Mini Class" di kampusnya yang mengajarkan materi coursera ke teman-temannya di kampus. Setelah itu, Sharing dilanjutkan dengan pengalaman Ibu Ratna Kusuma Halim yang membawa sekeluarganya khusus untuk MeetUp Courserians. Keikutsertaan Ibu Ratna Kusuma Halin ini terinspirasi dari semangat belajar anaknya, Donna yang begitu tinggi di Coursera. Meskipun baru kelas 5 SD, Donna sudah berhasil menyelesaikan Course menarik tentang Dino 101 (https://www.coursera.org/course/dino101) yang mempelajari Paleontologi Dinosaurus. "Meskipun pernah gagal mendapatkan sertifikat karena nilainya di bawah 80, akhirnya Donna memutuskan untuk mencoba lagi." Semangat belajar yang tingginya akhirnya membuahkan hasil. Donna berhasil mendapatkan Statement of Accomplishement dengan nilai 96. Di coursera, kegagalan memang merupakan keberhasilan yang tertunda. Kegagalan bukan akhir segalanya karena masih ada kesempatan untuk belajar lagi. Tidak ada istilah gagal belajar. Yang ada adalah ketidakmauan belajar. Donna memutuskan untuk bangkit dari kegagalannya dan belajar kembali. Selain itu, Dona yang gemar dan memiliki bakat di bidang musik juga mengikuti course: Exploring Beethoven’s Piano Sonatas (https://www.coursera.org/course/beethovensonatas). Berikut adalah pengalaman Ibu Ratna: "Ketika aku cerita ke guru pianonya, guru pianonya merasa terkejut, kenapa ikut yang Sonatanya Beethoven? Sonata Beethoven itu tak beraturan, entah karena terlalu jenius atau gila, benar-benar sulit untuk dipahami. Mustinya ikut yang Haydn dulu. Begitu katanya. Rupa-rupanya Donna tidak cerita ataupun bertanya ke guru pianonya. Ketika kusampaikan pada Donna apa kata guru pianonya, begini jawabnya: Kalau Haydn sih gampang, karena dia orang kaya yang hidupnya sangat teratur, jadi karyanyapun sangat menurut aturan. Beda jauh dengan Beethoven yang mencipta dengan keadaan tuli sehingga kadang dia musti menggigit senar piano untuk merasakan getarannya. Demikian katanya. Aku sendiri terus terang kurang tahu hahahaha...lagian di coursera memang adanya 'Exploring Beethoven's Sonata' bukan 'Exploring Haydn's Sonata' sampai saat ini." "Terus terang online course ini juga bagian dari persiapan Donna untuk menjalankan Homeschool nya kelak, setahun lagi. Semoga dari riset ini bisa dihasilkan kebijakan yang memihak anak-anak, di mana mereka seharusnya berhak mendapatkan proses pendidikan yang terjangkau, menyenangkan dan spesifik sesuai minat dan bakatnya. Aku yakin, tak ada anak yang tak suka belajar jika prosesnya menyenangkan.Proses pembelajaran yang benar akan membuat sang pembelajar senantiasa 'kehausan' untuk terus meneguk ilmu. Senantiasa membuat sang pembelajar merasa bukan siapa-siapa dan tak tahu apa-apa. Itulah yang dirasakan Donna. Tak akan bisa aku meredamnya (walau terus terang banyak yang mengira itu bagian dari ambisiku...oh nooo :( aku sendiri pontang panting mengikutinya). Berapa banyak hal yang belum kita pelajari? Tak terhingga..." Dikutip dari sendiri blog Ibu Ratna (http://ratnawonderfullife.blogspot.com/) Sembari mendukung anaknya menabur belajar demi masa depan, Ibu Ratna juga tidak pernah berhenti belajar. Ibu Ratna sendiri ternyata merupakan salah satu ilustrator buku "Three Little Gnomes and a Boy Named Orion" Pengalamannya sebagai ilustrator dapat diakses disini: http://rhondapaglia.blogspot.com/2014/04/introducing-illustrator-ratna-kusuma.html. Beliau pun membagikan pengalamannya mewujudkan mimpi menjadi ilustrator buku yang sangat menginspirasi. Diskusi antar courses dan latar belakang berbeda pun mulai terjadi. Disini kami menyadari betul bahwa belajar tidak mengenal kesamaan usia, latar belakang pendidikan, atau apapun itu. Disini kami "United to Learn" Dipersatukan untuk belajar satu dengan yang lain. Mulai dari belajar program ilustrator buku dari Ibu Ratna, sharing pengalaman programming dari Jonathan Napitulu dan Jefferson S., juga sharing startup dari Desman Hidayat, Theresia Ansi yang membagikan pengalaman memulai bisnis dan belajar bisnis di coursera yang sangat menginspirasi. Belajar dan berbagi memang tidak kenal batas. MeetUp bulan Mei ini mengingatkan kami bahwa semangat belajar inilah yang mempersatukan kami sebagai satu Komunitas IDCourserians. UNITED WE LEARN.
1 Comment
MeetUp April (Minggu, 26 April 2014) ini terasa berbeda karena kami bertemu di Urban Kitchen, Plaza Indonesia. Meskipun tempat ini cukup padat, namun suasana santai mendukung diskusi hangat antar Courserians. Beberapa topik yang kami bahas dalam MeetUp ini bervariasi. Pertama, Signature Track. Signature Track sendiri adalah program berbayar courses di coursera yang menawarkan beberapa keuntungan: 1. Sertifikat yang diverifikasi oleh Coursera dimana identitas anda dapat diverifikasi dan lebih akurat. 2. Sertifikat ini memiliki link yang menggambarkan lebih detil tentang apa yang anda pelajari. 3. Tampilan yang berbeda dari sertifikat dengan tampilan lebih formal. 4. Setiap kali mengumpulkan tugas/kuis, identitas anda diverifikasi dengan menggunakan webcam. 5. Sertifikat ini bisa digunakan untuk mendaftar program Specialization. Signature Track ini biayanya bervariasi, namun jangan kuatir jika anda tidak berhasil menyelesaikan coursenya, biasanya anda akan diberikan kesempatan lagi untuk mengulang dengan gratis. Selain itu, ada juga program financial aid dimana anda dapat mengambil signature track dengan gratis. Untuk info lebih detilnya tentang signature track bisa kunjungi link ini http://blog.coursera.org/post/40080531667/signaturetrack. Setelah itu, kami juga membahas future development untuk tempat MeetUp kami yang akan memperluas jaringannya meliputi Tangerang Selatan (Karawaci, Serpong) karena banyak antusiasme yang muncul dari courserians di sekitar sana. Selain itu, kami juga membahas bagaimana MeetUp Courserians Surabaya juga berhasil dilaksanakan untuk pertama kalinya pada 16 Maret 2014 yang lalu. Kami berharap ekspansi pertemuan pelajar tanpa batas ini dapat terus dikembangkan di berbagai kota di Indonesia untuk menginspirasi gaya hidup belajar tanpa batas bersama Coursera. Kemudian, dalam MeetUp, kami pun membahas beberapa course yang diikuti Courserians. Mulai dari course-course di bidang Business, Programming, Teaching, hingga Philosophy. Yang serunya, meskipun kami belajar course yang berbeda-beda, justru disinilah kami berbagi pengalaman belajar kami yang berbeda. Namun, kami juga membahas course ini dari perspektif yang berbeda bahkan dalam implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah beberapa course seperti Introduction to Philosophy yang mengajarkan prinsip sederhana dalam belajar filosofi ( Daftar disini: https://www.coursera.org/course/introphil) , Programming for Everyone yang juga menerapkan cara belajar program yang mudah dengan phyton (Daftar disini https://www.coursera.org/course/pythonlearn), dan juga berbagai macam course menarik dari Wharton seperti Marketing, Management (Daftar disini: https://www.coursera.org/course/marketing) yang pernah diikuti Courserians. Tak terasa, 2 jam berbagi pengalaman coursera telah usai, kami pun merencanakan MeetUp selanjutnya di bulan Mei pada hari Minggu, 18 Mei 2014. Untuk tempat, akan kami update selanjutnya. Diskusi pun ditutup dengan tur salah satu pelestarian digital budaya Indonesia di Galeri Indonesia Kaya (@IndonesiaKaya), Grand Indonesia. Courserians, harus mengunjungi tempat ini untuk menyaksikan sendiri bagaimana 'kayanya' Indonesia! Sampai Jumpa di MeetUp selanjutnya! |
Archives
April 2018
Categories |